Singkat cerita, selama kurang lebih 6 bulan si Bubo saya handle hingga bisa terbang dan kenal tempat tinggalnya. Awalnya selama 3 bulan Bubo saya biarkan tinggal free room di ruang belakang rumah supaya bebas terbang-terbang tapi tidak kabur keluar rumah. Setelah itu saya taruh di perch dengan equipment standar burung hantu mini. Lewat dari 5 bulan saya biarkan dia lepas bebas di perch, dan ternyata walau sering terbang kabur dari perch, dia selalu kembali pulang. Jadi mirip dengan burung dara, walaupun dilepas bebas tapi tetap kembali ke kandang.
Lewat dari 6 bulan, lokasi penempatan Bubo saya pindahkan ke bagian depan rumah. Nah, di sinilah terjadi malapetaka! Saat sedang asyik menikmati makan malam, si Bubo dikejutkan dengan kedatangan seekor kucing kampung sengke bin pe'a begajulan yang agak hissing. Akhirnya si Bubo ketakutan dan kabur ke pohon mangga tetangga sebelah. Saya biarkan saja, karena saya pikir nanti pagi juga dia akan balik lagi. Tapi ternyata si Bubo tidak pernah kembali lagi, dia rupanya takut dengan si kucing kampung pe'a. Ya sudahlah, saya ikhlaskan saja dia escape, walau sebenarnya sudah ada niat untuk merelease Bubo dalam waktu dekat. Mudah-mudahan saja dia bisa survive di alam bebas, bisa cari makan sendiri, bisa ketemu jodohnya, kawin dan punya anak banyak. Tapi kasihan juga tukang jangkrik langganan saya kehilangan satu pelanggan setia. Hehehe...
Untuk sementara, saya belum ada rencana handle burung hantu lagi karena sedang renovasi rumah dan banyak kesibukan. Tapi insya Allah saya akan handle lagi, mungkin dari jenis Strix atau Buffy...